Mencari Alloh dengan memahami Bismillaahir rohmaanir rohiimi

Assalamu ‘alaikum warohmatullohi wa barokatuhu wa magfiroh

Ini Foto Mama Amilin atau Mama Haji Amilin atau Mama KH Amilin

Mama H. Amilin

Mama H. Amilin

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على رسول سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد أجمعين

Dikatakan bahwa Isa as sedang bepergian, dan bersamanya ada seorang saleh dari Bani Israel.

Ada seorang pendosa yang terkenal kerana kejelekan akhlaknya, mengikuti mereka.

Sang pendosa Duduk agak jauh dari mereka berdua, dia berseru kepada Allah SWT dengan penuh kerendahan hati, “Wahai Allohu, ampunilah aku!”

Sedang si sholeh berdoa, “Yaa Allah, bebaskan aku dari orang berdosa yang mengikutiku ini, mulai besok pagi.”
Maka Allah SWT pun mewahyukan kepada Nabi Isa as “Aku telah mengabulkan doa dua orang yang berdoa ini; telah Ku-usir orang saleh ini dari syurga dan telah Ku-ampuni si pendosa ini.”

Al Qur’an sungguh sangatlah sayang kepada kita makanya kita diajarkan doa supaya tidak terkena sebagimana olah Bani Israel tadi dengan cara berdoa .. bukan pisahkan atau bebaskan akan tetapi *selamatkan* sebagimana dalam surat Yunus ayat 86

ونجنا برحمتك من القوم الكافرين

Karena bebaskan bisa berkonotasi seperti cerita diatasi dimana pendosanya diampuni Allah SWT sementara dia jadi celaka.
Akan tetapi bila berdoa selamat kanlah dari kaum kafirin atau pendosa dapat berarti kita benar-benar selamat dan orang kafirin baik ia jadi beriman atau tidak beriman #kita akan tetap selamat dunia akhirat…*

*Berdoalah yang baik*
اللهم اغفر لي وللمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات

Bismillaahir rohmaanir rohiim
Sholawatulloh wa sallam ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala aliihi wa shohbihi ajmaiin

Sering kita mendengar tentang istilah syareat, tarekat, Haketkat dan Ma’rifat, dalam menjalankan kehidupan ini, alangkah baiknya kita mempunyai prespektif lain dalam memaknai ke 4 hal tersebut agar menjadi mudah dan lebih aplikatif .

1. Syareat/ Syareat
secara bahasa berarti sumber mata air yang mengalir yang dapat dipakai untuk minum siapa saja. Ini dapat juga diartikan sebagi bekal yang dibutuhkan, bekal-bekal penting dalam kehidupan. Ini pula mengapa Nabi Muhammad saw walaupun sudah dijamin masuk Al Jannah dan selamat tetap melakukan ritual syariat dengan sempurna dan tidak meninggalkannya.
2. Tarekat/ Thoriqoh
secara bahasa berarti Jalan, atau cara untuk mencapai tujuan. Begitu banyak jalan dan begitu banyak cara yang ada kita tinggal memilih manakah yang paling singkat, tepat dan cocok untuk kita. Seperti tarekat Syek Abdul Qodir al Jailani ra, atau Tarekat At Tijani Atau An Naqsyabandiyah serta As Syazilliy ra
3. Hakekat
Hakekat adalah tujuan yang kita harapkan atau tujuan yang kita tempuh. Makanya orang orang yg sudah mencapai tingkat hakekat biasanya orang itu sangat tenang dan bijaksana. Muthmainnahnyalah yang mendominasi sikap kehidupannya.
4. Ma’rifat
Adalah suatu kepangkatan atau harkat derajat yang di akui oleh Alloh ta’ala termasuk yang terbaik yaitu, kepangkatan orang-orang Arifin. Orang-orang yang mulia dan terhormat.

Oleh karena itu bis terbayang seseorang yang memahami dan mengamalkan ke 4 hal tersebut diatas seperti apa? atau seperti siapakah ??

selamat dan semangat mengamalkan bersama..

Doa

                         

Mugia Gusti Robb ngalarapkeun pituduh ke jisim abdi supados tiasa muji syukur kana sakabeh ni’mat anu parantos Gusti Robb ngurniakeun ke jisim abdi sareng ka pun Biang miwah ka pun Bapa, Oge supados jisim abdi tiasa milmpah kana amal sholeh anu dipikaridho ku Gusti Robb, Sareng mugia Gusti Robb nurunkeun kasholehan the dugi ka sakabeh anak abdi jeung sakabeh turunanana. Sayaktosna tobat Jisim abdi tia antawis jalma-jalma anu ssumerah diri ka Rob.
Al Ahqoof 46:15

Huruf Ro

Bismillaahir rohmaanir rohiim
Tambahan keutamaan huruf Ro diantaranya adalah : Pemimpin atau sebagai Kepala
1. Pemimpinnya Iman adalah Shidiq atau Benar dan Jujur
2. Pemimpinnya Islam adalah Amanah
3. Pemimpinnya Nifaq adalah Khiyanat

nah tinggal kita riksa diri kita siapakah pemimpin kita dalam kehidupan sehari-hari ini bila dihubungkan dengan Bismillaahir rohmaanir rohiim

Bismillaahir rohmaanir rohiim,
akhir akhir ini banyak sekali yang tidak membaca Bismillaahir rohmaanir rohiim dalam kehidupan sehari hari dan pada saat sholat…

dengan alasan berdasarkan hadist Nabi SAW… padahal banyak hadist Nabi SAW yang lainnya yang mencontohkan membaca Bismillaahir rohmaanir rohiim…

berarti ada hadist yang dipalsu..

hati-hatilah Saudara-saudaraku janganlah Engkau lepaskan dirimu dari membaca Bismillaahir rohmaanir rohiim…  janganlah engkau termasuk orang-orang yang merugi dan celaka….

agar kita tidak demikian dan benar-benar menjaga serta mengamalkannya dengan sepenuh hati.. ucapkanlah didalam setiap kita hendak memulai segala sesuatu….

Tidak sadarkan bahwa Nabi Sulaiman as mempunyai kerajaan yang tiada bandingannya karena Beliau mendapatkan Bismillaahir rohmaanir rohiim???

lalu kenapa kita berani menghilangkannya didalam sholat kita??
Astagfirullohal ‘adhiim

Bismillaahir rohmaanir rohiim

Salaaman salaaman

Kita sangat sering mendengar arti takwa taqwa dalam hampir setiap kesempatan, namun apa arti dari taqwa itu?

Taqwa secara harfiah berarti takut, hati-hati, waspada, memelihara, mempersiapkan diri, sadar, meyadari dan kuat. dan dipergunakan sesuai dengan konteksnya masing-masing.

Taqwa sangat menarik karena berbagai makna yang dibawanya dan oleh masyarakat kita sudah diserap begitu saja pemakaiannya akan tetapi pada pengamalannya masih ada yang menganggap memprihatinkan….

jadi sebaiknya :

Taqwa secara harfiah berarti takut, hati-hati, waspada, memelihara, mempersiapkan diri, sadar, meyadari dan kuat. dan dipergunakan sesuai dengan konteksnya masing-masing.

Berdasarkan keterangan Syekh Abu al abbas dan syek Ibn Athoillah, Taqwa dalam Al Qur’an terbagi kedalam berbagai macam :

1. Taqwa dari neraka, taqwa disini diartikan memilihara diri dan ahli kita, mencegah

QS Ali Imraan 3 : 131 ..dan peliharalah dirimu dari api neraka…

2. Taqwa terhadap Hari Akhirat….. Taqwa diartikan mempersiapkan diri dan berhati-hati dalam menjaga ucap, lampah tekad kita.

QS Al Baqoroh 2 : 281 ….. dan berhati-hatilah menghadapi hari akhirat yaitu pada saat kamu sekalian dikembalikan kepada “Alloh ta’ala”

3. Taqwa kepada ………

a. Taqwa kepada Rabb kita yaitu “Robbunalloh”

QS An Nisaa 4 : 1 …. Wahai sekalian manusia bertaqwalah kepada Rabb kalian

b. Taqwa kepada “Ilaahiii”

QS An Nisaa 4 : 1…. dan bertaqwalah kepada Alloh ta’ala

c. Taqwa kepada “diri-Nya”

QS Al Baqoroh 2 : 197….. dan bertaqwalah kepada-Ku wahai orang yang berakal..

..menarik bukan?? pelajaran kita tidak terhenti disitu dan kita diharpkan menggali serta mengamalkan apa-apa yang tersembunyi bukan hanya sekedar yang terlihat saja… juga penerangan Al qur’an sungguh indah serta mulia membedakan antara taqwa kepada :

a. Robb

b. Alloh ta’ala

c. Diri-Nya

silahkan tafakur, memahami dan dibahas dalam pertemuan saudara-saudara sekalian, apabedanya apa persamaannya dan apa hikmahnya serta bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari hari….

Bila belum sanggup silahkan dan sebaiknya dibantu dengan membaca kalimah-kalimah Alloh ta’ala yang berhubungan dengan masing-masing hal diatas tentang ketaqwa-an….

Bila belum berhasil juga, silahkan membersihkan diri tingkatkan sarat , keluarkanlah kifarot, sedeka hanya karena Alloh ta’ala semata…

Bila belum mampu juga, silahkan amalkan dahulu sebisa yang kita pahami sesuai al qur’an dan as sunnah Rosululloh SAW yang sangat mulai lagi terpuji…

Bila belum mampu juga,…. terus berusaha dan janganlah berputus dari Rahmat Alloh…

bacalah kalimah Madumun syarfiyun… terutama “waufawidu amri ilalloohi…dst ” semampunya dan amalkanlah sebisanya hingga ajal menjelang.

..

..

Setelah memahami kita dapat melihat ciri-ciri orang yang bertaqwa  yaitu berdasarkan Al Qur’an QS. Al Baqarah: 2-5

Qs. 2:2 Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa ,
Qs. 2:3 (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
Qs. 2:4 dan mereka yang beriman kepada Kitab yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat .
Qs. 2:5 Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Robb mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung

Naah Al Qur’an sendiri mengatakan orang yang Taqwa mendapat petunjuk dan beruntung…

lalu tunggu apa lagi segera beramal… amal yang disertai pemahaman dan ilmu tentu lebih baik…

lakukanlah syarat-syaratnya…

Marilah kita tingkatkan kadar ketaqwaan kita kepada Robb,

Marilah kita tingkatkan kadar ketaqwaan kita kepada Alloh ta’ala,

Marilah kita tingkatkan kadar ketaqwaan kita kepada-Nya,

NB.

Saya sependapat dan berusaha mengaplikasikan SADAR-SABAR/SYUKUR-TAWAKAL…. ternyata apabila kita mencoba menreplace kata takwa dari terjemahan dengan bahasa kita SADAR hasilnya sangat baik untuk pemahaman kita, walau dasar tata bahasa akar kata takwa, taqwa belum tentu cocok dengan sadar… harus dibicarakan dengan ahli tafsir yang amanah dan yang telah ma’rifat atau kepada seorang Wali Quthub…


Bismillaahir rohmaanir rohiim
Salaaman Salaaman

Pakaian
Kadang dalam penyuprihan, riyadhoh, khalwat, ilham dan sebagainya kita mendapatkan pakaian atau yang lainnya maka untuk sementara kita membahas tentang pakaian ya…
Berdasarkan apa yang di turunkan oleh Allah ta’ala pakaian itu terbagi atas (7:26) :
1. Untuk menutupi aurat yang secara umum kecenderungan aurat itu akan terbuka pada saat (24:58) :
a. Sebelum shubuh
b. Tengah hari
c. Sesudah Isya
2. Untuk perhiasan
3. Taqwa (ini adalah pakaian yang terbaik)— Bagaimanakah cara memperolehnya?

Pakaianpun dapat di kelompokkan berdasarkan kegunaan haq-nya (16:81) yaitu :
1. Pakaian untuk setiap kali kemesjid yang terbaik/indah ‘
2. Pakaian yang memelihara dari alam (cuaca panas/ dingin dsb)
3. Pakaian yang memelihara dari bahaya peperangan ( Hirzul Jausyan)

Sementara apabila dilihat dari hablum minan naas bahwa istri atau pasangan kita adalah pakaian kita (2:187) dan apabila kita tafakur alam dimensi waktu ternyata malam hari adalah sebagai pakaian untuk kehidupan akherat kelak (25:47 dan 78:10).

Pakaian itu harus dibersihkan (berdasarkan perintah Al Mudatsiir 74 : 4), apapun tingkatan kita pakaian ini harus dibersihkan, baik itu pakaian untuk menutupi aurat, pakaian perhiasan harus dibersihkan terlebih-lebih lagi pakaian Taqwa.
(silahkan lihat bab Kifarot ya…)

Apakah pakaian Taqwa itu? Ada berapa jenis kah pakaian taqwa itu ??
Pakaian Taqwa sudah pasti menutupi aurat dan dapat dipergunakan sebagai perhiasan tapi tidak ujub riya dan takabur. Pakaian Taqwa mempunyai kelebihan dan keistimewaan yang dapat kita ciri menjadi 5 ciri yaitu :
1. Pakaian Mahabbah
2. Pakaian Ma’rifat
3. Pakaian Tauhid
4. Pakaian Iman
5. Pakaian Islam
Ciri ciri orang yang menggunakan pakaian mahabbah akan segala sesuatu akan terasa ringan baginya, barang siapa yang menggunakan pakaian ma’rifat maka segala sesuatu akan kecil/terbuka baginya, barangsiapa yang menggunakan pakaian Tauhid maka ia tidak akan musyrik dalam segala sesuatu, barang siapa yang menggunakan pakaian Iman maka ia akan merasa aman dari segala sesuatu, barang siapa yang menggunakan pakaian Islam maka pasti maksiyat/ dosanya akan berkurang, walaupun tergelincir dalam maksiyat ia akan segera mohon ampun kepada Alloh ta’ala, jika ia memohon ampun maka pasti Alloh ta’ala mengampuninya…

Apabila kita teledor dan lalai, terutama tidak mensyukri ni’mat Allah ta’ala maka pakaiannya adalah (An Nahl 16:112) :
1. Pakaian kelaparan
2. Pakaian ketakutan (gelisah , resah)
Oleh karenanya kita juga diperintahkan untuk selalu membersihkan dan menjaga pakaian kita sebagaimana yang dimaksud dalam Al Mudatsir 74:4, agar kita termasuk sebagai orang orang yang beriman dan bertaqwa karena akibat dari perbuatan baik adalah kita akan mendapatkan pakaian ahli syurga di syurga kelak adalah (Al Kahfi 18:31, 22:23, 35:33 dan 76 :12) :
1. Sutera halus (berwarna hijau, 18:31)
2. Sutera tebal ( tidak disebutkan warnanya)
Kekufuran dan musyrik akan dipakaikan pakaian neraka (audzubillaahi min dzaliik) (QS Ibroohim14: 50 dan Al Hajj 22:19) :
1. Terbuat dari ter (pelangkin)
2. Api neraka

Salaamun alaykum

Pelajaran ini sangat menarik karena ternyata mampu membuka dan menjelaskan dengan baik mengenai Nabi Khidir Nabi Zulkarnaen….

semua Nabi dan Semua Rosul….

Ilmu ladunni dan juga yang lain-lainnya…..

semoga saja kita ditaqdirkan untuk mengamalkannya dalam Ridho Alloh ta’ala…..

10 Hal…..

Sepuluh sebab yang mnyebabkan seseorang Hamba atau Abdal katerapan Kesabaran, Kekuatan dan Ketegaran dalam menerima Ketentuan Alloh ta’ala dan dalam melaksanakan Ibadah :
1. Nurulloh yang membantu menghadapi ketentuan taqdir
2. Terbukanya pintu pemahaman yang membantu pemahaman dalam memahami hukum Alloh ta’ala
3. Karunia Alloh ta’ala yang membantu mereka menghadapi ujian
4. Kesadaran akan baiknya pilihan taqdir Alloh ta’ala sehingga mereka kuat
5. Ilmu pengetahuan bahwa selalu dalam Pengawasan Alloh ta’ala yang tidak pernah lengah
6. Tampaknya Keindahan Alloh ta’ala dalam setiap segala sesuatu
7. Pemahaman yang menyadarkan bahwa dengan bersabar adalah cara untuk mendapatkan Ridho Alloh ta’ala.
8. Tersingkapnya hijab yang membuat mereka menjadi sabar
9. Kesadaran akan adanya Rahasia ketentuanNya dan Taqdir-Nya yang menguatkan untuk memikul beban kewajiban
10. Kelembuatan dan Kebaikan-Nya Alloh ta’ala dalam setiap ketetapan-Nya serta Taqdir-Nya

Bismillaahir rohmaanir rohiim

1. Jinn

Jinn mempunyai akar kata yang berati ‘sesuatu yang tersembunyi’ umunya dikatakan sebagai sosok mahluk yang tersembunyi dari pandangan manusia.

Berdasarkan syariah syar’i jin dikatakan sebagai sosok yang pintar, tidak terlihat diayakeun seblum manusia dan dibentuk dari api.

Berdasarkan keterangan Al Dzaariyaat 51:56

Aku tidak ngayakeun jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah pada-Ku

Jadi kesimpulan pertama : Jin itu Harus beribadah.

Kesimpulan kedua :

Mahluk yang beribadah itu hanya dua golongan :

1. Jin

2. Manusia

2. Iblis

Kata Iblis ini dipercaya oleh sebgian ulama berasal dari kata non-Arab. Ada juga yang berpendapat bahwa berasal dari kata ‘ablasa’ yang artinya putus asa atau diartikan sebgai patah hati dan bersedih. (akan tetapi dalam kenyataannya dia Arab sendiri kata ‘ablasa’ ini tidak dipergunakan dan tidak dapat diubah dan dianggap berasal dari kata asing.

Hal yang esensial dari Iblis ini adalah : Surat Al Kahfi 18 : 50

Dan ingatlah, ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, SUJUDLAH KEPADA ADAM… <disini jelas ya bahwa firman ini ditujukan kepada malaikat bukan kepada manusia atau-pun mahluk yang lain. Tidak ada mahluk lain melainkan hanya malaikat. Tidak mungkin al Qur’an tidak teliti karena lupa ada golongan lain yang diperintahkan untuk sujud.>….

Dari perintah ini ternyata ada dua opsi :

1. Golongan malaikat yang mentaati perintah untuk bersujud kepada Adam

2. Malaikat yang tidak mentaati perintah untuk bersujud.

maka mereka bersujud kecuali Iblis…(Al Kahfi 18 : 50)

Pemahamannya adalah : bahwa Al Qur’an langsung memberikan predikat kepada malaikat yang tidak sujud kepada Adam dengan sebutan Iblis….

Dijelaskan juga bahwa Iblis ini dari golongan jin…. bukan manusia.

jadi berdasarkan Surat Al Dzaariyaat 51:56

Bila dikatan Iblis ini golongan Jin maka Iblis ini bertugas untuk beribadah kepada Alloh…….

Pertanyaannya ibadah macam apakah yang harus dilakukan oleh Iblis ini?…(ntar ya…..)

Iblis dikeluarkan dari golongan malaikat setelah berdasarkan surat Al Kahfi 18:50 yaitu pada saat ia memilih untuk beribadah kepada Alloh dengan tidak bersujud kepada Adam as….. JAdi pada saat peristiwa perintah bersujud ini dimulainya pembagian dua utusan yaitu utusan yang memerintahkan taat kepada Alloh ta’ala dan utusan yang menghalangi untuk taat kepada Alloh ta’ala.

3. Syaithan, Setan

Syaithan, setan berasal dari kata ‘sesuatu yang sombong dan penentang’ dan biasanya kata syaitan ini diperluas lagi maknanya menjadi ‘Sesuatu yang sombong dan penentang baik itu dari kalangan manusia dan kalangan jin”..

nah dari arti kata saja dapat dipahami bahwa syaithan itu bisa manusia atau jin, untuk dari kalangan jin seperti yang telah dijelaskan diatas ‘sang penentang disebut sebagai Iblis’

Setan, syaithan itu dapat berupa manusia atau jin berdasarkan ketrangan Surat Al An’am 6 : 112

….setan-syaithan dari jenis manusia dan jin, sebagian membisikan/ menasihati  kepada sebagian yang lain….

Kesimpulan yang dapat diambil :

a. Jin adalah moyangnya Iblis

b. Iblis adalah dari golongan jin yang menjadi utusan untuk tidak taat pada perintah Alloh ta’ala.

c. Syaithan dapat berupa manusia atau jin…. yang berarti syaithan juga bisa berupa Iblis atau manusia.

d. Jin diwajibkan untuk beribadah